Sabtu, 24 Oktober 2009

Askep Hepatitis A

HEPATITIS A


A. Pengertian dan Etiologi
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis (HAV). HAV menular melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang yang terinfeksi masuk ke mulut orang lain. HAV terutama menular melalui makanan mentah atau tidak cukup dimasak, yang ditangani oleh seseorang dengan hepatitis A (walaupun mungkin dia tidak mengetahui dirinya terinfeksi).
Minum air atau es batu yang tercemar dengan kotoran adalah sumber infeksi lain, serta juga kerang2an yang tidak cukup dimasak. HAV dapat menular melalui “rimming” (hub. Seks oral-anal). HAV jarang menular melalui darah ke darah.
Hepatits A adalah bentuk hepatitis yang akut, brarti tidak menyebabkan infeksi kronis. Sekali kita pernah terkenan hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular virus hepatitis lain.

B. Patofisiologi
Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleus. Proses ini menyebabkan degenerasi dan nekrosis sel parenchym hati.
Respon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekskresikan ke dalam kantong empedu bahkan ke dalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatocelular jaundice. Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbulnya sakit dengan gejala ringan.

C. Manifestasi Klinik
Tidak semua orang yang terinfeksi HAV akan mempunyai gejala. Misalnya, banyak bayi dan anak muda terinfeksi HAV tidak mengalami gejala apapun. Gejala lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua, remaja, dan orang dewasa. Gejala hepatitis A (dan hepatitis akut pada umumnya) dapat termasuk:
· Kulit dan Putih mata menjadi kuning (ikterus)
· Kelelahan
· Sakit perut kanan-atas
· Hilang nafsu makan
· BB turun
· Demam
· Mual dan muntah
· Diare
· Urine seperti teh dan kotoran berwarna dempul
· Sakit sendi
Infeksi HAV juga dapat meningkatkan tingkat enzim yang dibuat oleh hati menjadi di atas normal dalam darah.
Sistem kekebalan tubuh membutuhkan sampai delapan minggu untuk mengeluarkan HAV dari tubuh. Bila timbul gejala, umumnya dialami dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Gejala hepatitis A umumnya hanya satu minggu, akan tetapi dapat lebih dari satu bulan. Kurang dari 15% orang dengan hepatitis A mengalami gejala dari enam sampai sembilan bulan. Kurang lebih satu dari 100 orang terinfeksi HAV dapat mengalami infeksi cepat dan parah (yang disebut “fulminant”), yang sangat jarang dapat menyebabkan kegagalan hati dan kematian.
Gambaran Klinis
Stadium preikterus (prodromal) 4-7 hari. Pada stadium ini gejala yang umum terjadi adalah demam, nyeri kepala, lemah, anoreksia, mual, dan muntah. Kadang disertai nyeri perut kanan atas atau saluran nafas bagian atas. Dapat terjadi obstipasi atau diare. 1-3 hari sebelum ikterus tampak, urine berwarna kuning tua atau lebih pekat karena urobilin 2+ dan bilirubin +.
Stadium ikterus, 3 minggu. Pada stadium ini mulai tampak ikterus pertama-tama pada selera kemudian menyebar ke seluruh tubuh, bergantung dari imunitas pasien dan virulensi virus. Suhu tubuh mulai menurun dan keluhan lain berkurang, keadaan umum lebih baik tetapi anoreksia dan muntah masih ada. Hati membesar dan nyeri tekan. Pengujian fungsi hati menunjukkan kelainan.
Stadium post ikterus (rekonvalensi). Pada anak stadium ini lebih pendek daripada orang dewasa. Umumnya pada anak penyembuhan terjadi sempurna pada akhir bulan kedua (hanya sedikit yang masih menunjukkan kelainan fungsi hati). Ikterus mengurang, warna urine dan feses kembali biasa.

D. Penularan
Penyakit hepatits disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan (feces-oral), jarang melalui aktivitas seksual atau melalui darah, selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa resiko paling besar penularan hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relatif tidak begitu penting.

E. Evaluasi Diagnostik
Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah. Dokter akan meminta tes ini bila mengalami gejala hepatitis A atau bila kita ingin tahu apakah kita pernah terinfeksi HAV sebelumnya. Tes darah ini mencari dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut IgM dan IgG (Ig adalah singkatan intuk imunoglobulin). Pertama, dicariantibody IgM, yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG, yang menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap infeksi HAV.
Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan untuk divaksinasi terhadap HV.
Bila tes menunjukkan positif untuk antiodi IgM dan negatif untuk IgG, kita kemungkinan tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi untuk mencegah menjadi semakin parah.
Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV.
Uji yang biasa dipakai untuk menilai fungsi hati meliputi alanine transminase (ALT), aspartate transminase (AST), alkaline phosphatase (ALP), gammaglutamyl transferase (GGT), bilirubin serum, masa protombin, albumin dan globulin. Masing2 tes menggambarkan fungsi2 hati yang berbeda, misalnya bilirubin yang melambangkan fungsi ekskresi dan albumin sebagai petunjuk fungsi sintesis. Abnormalitas tes2 di atas biasa terjadi pada kasus penyakit hati, tetapi karena enzim2 tersebut juga terdapat jaringan lain maka kenaikan dapat pula terjadi pada kondisi di luar penyakit hati.
Semua fungsi hati terganggu:
· Transminase serum meningkat (SGOT = Serum Glutamine Oxalatic Transminase atau = ASAT = Aspartate amino transferase; SGPT = Serum Glutamate Pyruvate transminase = ALAT = Alanine amine transferase), SGPT pada umumnya lebih tinggi daripada SGOT.
· Bilirubin serum meningkat, bilirubin direk sangat meningkat dibandingkan indirek pada jenis kholestatik. Bilirubin hanya sedikit meningkat pada hepatitis non ikterik.
· Bilirubin urine (+) sebelum bilirubin serum meningkat dan urine menjadi terang kembali walau penderita masih kuning.
· Tinja menjadi pucat pada hepatitis jenis kholestatik
· Alkali fosfate meningkat, pada tipe kholestatik dapat mencapai 30 KA
· Protein serum: albumin serum pada umumnya tidak berubah, albumin yang rendah menunjukkan kerusakan hati yang berat atau penyakit hati yang kronik; globulin serum meningkat
· Test flokulasi (+) (TTT, kunkle meningkat)
· Aktivitas cholinesterase menurun).
Dari semua perubahan biokimia ini, yang terpenting yakni kenaikan transminase yang sangat mencolok mempunyai nilai diagnostik.
Untuk pengobatan perlu ada basil test faal hati serta biopsi hati. Jika akan di biopsi hati harus sudah ada hasil Px tentang masa perdarahan, masa pembekuan, dan masa protombin. Bila hasilnya baik biopsi dilakukan, jika tidak baik biasanya diperbaiki dahulu dan biopsi ditunda. Jika biopsi akan dikerjakan, sebelumnya perut sebelah kanan atas dibersihkan kemudian dikompres dengan alkohol 70%. Sebaiknya biopsi dilakukan sebelum pasien makan. Pada saat biopsi dikerjakan, sikap pasien berbaring terlentang, perawat dengan tangan kanan membantu perut ke atas dan tangan kiri memegang tangan pasien agar tidak mengganggu. Pasca biopsi pasien perlu diobservasi tanda vital dan keadaan umumnya setiap jam selama 2 jam pertama, 2 jam kemudian, dan selanjutnya sesuai dengan keadaan umum pasien (bahaya biopsi hati terjadi perdarahan di dalam).

F. Manajemen terapeutik
Pengobatan umum untuk hepatitis A adalah istirahat di tempat tidur. Juga penting minum banyak cairan, terutama bila kita mengalami diare atau muntah. Obat penawar rasa sakit yang dijual bebas, misalnya ibuprofen dapat mengurangi gejala hepatitis A, tetapi sebaiknya kita membicarakannya lebih dahulu dengan dokter.
Apabila hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat2an atau racun yang mengakibatkan gejala yang sama seperti virus hepatitis, pengobatan yang paling baik adalah menghentikan penggunaan alkohol, narkoba, atau obat2an yang dapat mengganggu hati.

G. Pencegahan
Timbulnya hepatitis dalam barak2 atau panti perawatan sering merupakan petunjuk sanitasi dan higiene perorangan yang buruk. Pengendaliannya langsung ditunjukkan pada pencegahan terkontamiasinya makana, air, atau sumber2 lainnya oleh tinja. Kebersihan seperti mencuci tangan setelah BAB atau sebelum makan, penggunaan piring dan alat makan sekali pakai, dan pemakaian desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sangat penting dalam mencegah penyebaran HAV selama fase akut penyakit. Tindakan konservatif yang berlebihan, seperti penggunaan jubah, masker, dan sarung tangan, biasanya tidak perlu kecuali jika hendak mengadakan kontak langsung dengan tinja atau benda2 yang terkontaminasi tinja.
Walaupun kita belum menerima vaksinasi terhadap hepatitis A, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah infeksi HAV:
· Hindari air, termasuk es yang mungkin tercemar kotoran
· Hindari kerang2an yang mentah dan kuang masak
· Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke kamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan makanan
· Memakai penghalang lateks untuk seks oral-anal

H. Komplikasi
Penyakit hepatitis kadang2 dapat timbul sebagai komplikasi leptospirosis, sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan amebiasis, yang kesemuanya peka terhadap pengobatan khusus. Penyebab noninfeksiosa meliputi penyumbatan empedu, sirosis empedu primer, keracunan obat, dan reaksi hipersensitivitas obat. Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, keculai pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis.

I. Tips menjaga kebugaran Hati
Konsumsi makanan bergizi untuk menajga kesehatan hati
Hindari minuman beralkohol
Jangan mencampur obat, resep dan sejenisnya tanpa seijin dokter
Hindari menghirup asap/upa zat beracun seperti cat tembok, tiner, zat kimia
Hati2 dengan kontak pertukaran darah atau cairan tubuh
Jaga kebersihan pribadi. Hindari pemakaian milik pribadi orang lain seperti pisau cukur, sikat gigi, dll
Olahraga secara teratur
Istirahat yang cukup

J. Dx Kep.
Hipertermi b.d penyakit
Nyeri akut b.d agen injury fisik
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan memasukkan makanan karena faktor biologis

K. Outcomes
1. Hipertermi b.d penyakit
Thermoregulation
Kriteria Hasil:
· Suhu tubuh dalam rentang normal
· Nadi dan RR dalam rentang normal
· Tidak ada perubahan warna kulit, dan tidak ada pusing
2. Nyeri akut b.d agen injury fisik
Comfort Level
Pain: Disruptive Effect
Kriteria hasil:
· Menggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasikan tingkat nyeri
· Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
· Melaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukupi
· Mampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan memasukkan makanan karena faktor biologis
Nutritional Status: Food and Fluid Intake
Nutritional Status: Nutrient Intake
Weight Control
Kriteria Hasil:
· Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
· BB ideal sesuai dengan tinggi badan
· Mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi
· Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan
· Tidak terjadi penurunan BB yang berarti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar